Saturday, October 3, 2009

AMIKOM’s DING-DONG-DING-DUNG-DOOR…


Dingdong? Game?

Ya seperti itulah sebutan untuk sebuah ”mesin menuju dunia maya” yang dimiliki oleh AMIKOM. Entah darimana asal-muasal istilah itu ada. Namun, kebanyakan mahasiswa AMIKOM sering menyebutnya dengan istilah dingdong. Daripada dengan sebutan internet gratis, browsing berdiri atau apa saja.

Dingdong merupakan salah satu bentuk fasilitas yang diberikan oleh AMIKOM sebagai media penggunaan internet secara cuma-cuma alias gratis-tis alias ga’ bayar.

Fasilitas Dingdong gratis ini diharapkan dapat mempermudah mahasiswa dalam mengakses internet ”instant”, maksudnya ga’ perlu lama dalam mengakses internet (daripada tanggung ke warnet Cuma bentar). Semisal digunakan untuk download materi atau sekedar melihat berita-berita sekitar kampus dan lain sebagainya. Atau malah friendster atau buku muka... hehehehe... (^_^)

Mungkin bagi sebagian mahasiswa tahu bahwa penggunaan dingdong ini ada aturannya. Ga’ asal nancep, maen deh, emang Timezone apa? Salah satu aturan yang ada adalah bahwa hak akses tiap mahasiswa menggunakan dingding adalah kurang lebih 10 menit aja. Hal ini diberlakukan mengingat jumlah yang terbatas dan semua mahasiswa berhak memakai.

Namun pada kenyataannya tak sedikit diantara kita (saya juga ^ ^) menggunakan dingdong ini secara berlebihan, setengah bahkan sampai satu jam. Wah, ini namanya melanggar HAM(Hak Asasi Mahasiswa). Ya, kita ga’ bisa menyalahkan atau membuat pendapat secara sepihak dengan permasalahan seperti ini. Karena kemungkinan tidak semua mahasiswa tahu dengan adanya aturan penggunaan dingdong.

Bagi kita yang kebetulan sebel menunggu sampai tumbuh ekor, lama banget ada yang memakai dingdong sampai kita merasa sebel, jengkel dan marah. Mungkin kita perlu berpikir dulu sebelum marah sama orang lain. Tidak bisa kita pungkiri bahwa kita juga sering seperti itu, baru asyik update blog karena masih tanggung akhirnya lama dan terus begitu, tau-tau yang antri sudah 3 meter dibelakang kita. Jadi, memang hal-hal seperti itu perlu kesadaran individu pengguna dingdong tentunya. Walau masih asyik dengan ngenetnya tetapi kalau sudah waktunya ya harus berhenti, kecuali kepepet. Tetapi jangan terus dipepet-pepetin (repot juga nih...).

Sebenarnya dengan saling pengertian antara pengguna Dingdong masalah tersebut mungkin akan dapat diatasi. Jadi buat apa pusing? Tapi jika belum teratasi, pendekarlah yang bergerak. Seperti pihak administrator atau IT. Sebagai masukkan, secara teknis misal dengan memberikan login seperti penggunaan Wifi atau program timer. Jadi, setiap mahasiswa memang benar-benar sesuai prosedur dalam menggunakan dingdong ini.

Masukkan terakhir, salah satu alasan menggunakan dingdong terlalu lama adalah karena lambatnya akses internet di dingdong. Jadi, ditambah ya kecepatannya(^ ^).

Semoga bermanfaat

0 comments:

Post a Comment

Pak Pur Bercerita © 2009. Created by :bernadtagger Sponsored by: SMA Negeri 1 Jetis administrator